Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Selasa, 19 November 2013

Rhizopus stolonifer Pada Roti Basi


            Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycota. Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor). Berikut adalah gambar dari Rhizopus stolonifer pada roti yang telah basi :


Klasifikasi dari Rhizopus stolonifer adalah sebagai berikut :

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan
Fungi
Filum
Zygomycota
Kelas
Zygomycetes
Ordo
Mucorales
Famili
Mucoraceae
Genus
Rhizopus
Spesies
Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer mempunyai beberapa karakteristik diantaranya : dapat tumbuh pada suhu 5oC – 37oC, tetapi pertumbuhan optimumnya yaitu pada suhu 25oC. AW berkisar pada 0,93 tetapi di laboratorium telah terjadi pertumbuhan pada MY50G agar mudah (0,89 aw) seperti beberapa lainnya mucorales, R.stolonifer dapat tumbuh di bawah kondisi anaerobik.
Rhizopus stolonifer dapat hidup / tumbuh pada roti atau buah-buahan lunak. Dalam hal ini Rhizopus stolonifer terutama banyak dijumpai pada roti dan menyebabkan kerusakan pada roti tersebut. Hal tersebut dikarenakan spora tersebut berada pada udara, tanah ataupun diri kita, yang kemudian apabila jatuh pada roti maka spora tersebut akan tumbuh dengan sangat cepat.
            Organisme ini menyebabkan cetakan roti menjadi hitam dengan membentuk permukaan halus dari roti yang lembab menggembung ke angkasa. Miselium dari R.stolonifer adalah yang terdiri atas tiga jenis haploid yang berbeda hyphae. Bagian terbesar dari miselium terdiri dari dengan cepat bertumbuh hyphae yang bersifat senositik (multinucleate) dan takbersekat (tidak yang dibagi oleh dinding lintang ke dalam sel-sel atau kompartemen-kompartemen). Dari ini semua, cincin busur hyphae “geragih-geragih” dibentuk. Geragih-geragih dari rizoid-rizoid di mana saja ujung-ujung mereka berhubungan substrat. Sporangia membentuk di ujung sporangiofor-sporangiofor, yang bersifat cabang lurus membentuk secara langsung di atas rizoid-rizoid. Masing-masing sporangium mulai sebagai suatu bengkak ke dalam dimana sejumlah nucleus mengalirkan, dan itu adalah pada akhirnya dikerat dari sporangiofor-sporangiofor oleh pembentukan suatu sekat.
            Protoplasma di dalam dibelah, dan suatu dinding sel dibentuk di sekitar masing-masing spora. Sporangium menjadi hitam karena mendewasakan, memberi warna karakteristik cetakan nya. Masing-masing spora, ketika dibebaskan, dapat berkecambah untuk menghasilkan suatu miselium baru.
            Jika anda mengamati jamur Rhizopus stolonifer dengan menggunakkan mikroskop, anda dapat melihat struktur tubuhnya dengan jelas.Struktur tubuh Rhizopus stolonifer terdiri atas hifa dan sporangium. Hifa adalah benang-benang penyusun tubuh jamur. Ada tiga jenis hifa, yaitu stolon (hifa yang menjalar dipermukaan subtract),rizoid (hifa yang menembus kedalam subtract dan berfungsi sebagi akar), dan sporangiosfor (hifa yang menjulang keatas dan membentuk sporangium). Sporangium adalah struktur atau organ pembentuk spora, disebut juga kotak spora.Di dalam sporangium dihasilkan sporangiospora atau sering disebut spora saja.

Sebagai anggota Zygomycota,Rhizopus stolonifer dapat berkembangbiak secara aseksual atau secara seksual.Reproduksi aseksual terjadi dengan cara membentuk spora didalam sporangium yang terletak diujung-diujung hifa.Sporangium ditunjang oleh sporangiofor. Sporangium stolonifer yang telah tua dan matang biasanya berwarna hitam.Jika telah matang, sporangium akan akan pecah dan menghasiklkan banyak spora.Selanjutnya,spora-spora aknan keluar dan menyebar dengan bantuan angin.Jika spora itu jatuh pada tempat yang cocok, ia akan tumbuh membentuk hifa baru.
            Reproduksi seksual terjadi hanya antara tegangan kawin yang berbeda, yang biasanya berlabel + dan -. Meski tegangan yang kawin secara analisis yang tak dapat dibedakan, mereka sering ditunjukkan dalam hidup diagram siklus sebagai bendera yang berbeda. Ketika tegangan keduanya di dalamsudah dekat, menghasilkan hormone-hormon yang menyebabkan ujung hyphal memasang bersama-sama dan mengembangkan ke dalam gametangia, yang menjadi terpisah dari sisa tubuh fungal oleh pembentukan septa. Tembok kota antara keduanya menyentuh dan memecahkan gametangia, dan kedua protoplas-protoplas multinucleate datang berkumpul. + dan – nucleus bergabung untuk membentuk suatu zigospora yang muda dengan beberapa nucleus diploid. Zigospora lalu mengembangkan suatu tebal, mantel hitam keras dan menjadi tidur, sering kali untuk beberapa bulan-bulan. Meiosis terjadi pada waktu perkecambahan. Zigospora membuka dan menghasilkan suatu sporangium yang serupa menghasilkan sporangium dengan tidak berkelamin, dan daur hidup mulai kembali lagi. Berikut adalah gambar dari perkembangbiakan dari Rhizopus stolonifer.
Gambar Siklus reproduksi Rhizopus stolonifer


6 komentar:

  1. Rhizopus stolonifer itu bukan nya dapat juga jd pembuatan tempe ya

    BalasHapus
  2. kalau di tempe nama jamur yamg berperan itu rhizopus oryzae

    BalasHapus
  3. Kak aku mau nanya, untuk dapat sumber informasi mengenai rhizopus stolonifer itu dari buku apa ya? Lebih tepatnya judul bukunya apa, karena ini untuk kebutuhan karya tulis ilmiah saya. Mohon bantuannya ya kak

    BalasHapus
  4. halo kak, mau tanya, jamur rhizopus stolonifer ini cara memperoleh makanannya gimana ya kak? jamur ini termasuk ke saprofit, parasit, atau simbiotis ya kak?

    BalasHapus
  5. Haloo, apa kira-kira ada sumber jurnal referensi yang sesuai dengan kakak tulis di blog ini? Lumayan untuk melengkapi informasi di laporan saya. Terima kasih.

    BalasHapus